Judul Asli:
المَنْظُومَة البَيقُونِيَّة
Penulis:
عمر (أوطه) بن محمد بن فتوح البيقوني الدمشقي الشافعي (المتوفى: نحو 1080هـ)
Penerbit Asli:
دار المغني للنشر و التوزيع
الطبعة الأولى 1420هـ - 1999م
Edisi Terjemah:
Manzhumah al-Baiquniyyah: Matan dan Terjemah
Penerjemah:
Abu Zur’ah ath-Thaybi
Penerbit Terjemahan:
Pustaka Syabab Surabaya
***
MUQADDIMAH PENERJEMAH
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّباً مُبَارَكًا فِيْهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَاهُ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ:
Alhamdulillah telah selesai penggarapan terjemah kutaib (kitab kecil) dari matan Manzhumah Al-Baiquniyyah yang dikarang oleh Imam al-Baiqunirahimahullah. Kutaib ini berisi sekitar 32 istilah hadits yang dinamakanMustahalah Hadits. Untuk itu disiplin ilmu ini disebut ilmu Musthalah karena membahas tentang istilah-istilah hadits. Semua istilah ini beliau himpun dalam 34 bait syair. Sungguh mengagumkan. Oleh karena keunggulan kutaib ini, para ulama menganjurkan untuk dipelajari dan dihafal.
Jumlah keseluruhan 32 macam ini adalah hadits shahih, hasan, dha’if, marfu', maqthu’, musnad, muttashil, musalsal, ‘aziz, masyhur, mu’an’an, mubham, ‘ali, nazil, mauquf, mursal, gharib, munqathi’, mu’dhal, mudallas, syadz, maqlub, fard, mu’allal, mudhtharib, mudraj, mudabbaj, muttafiq-muftariq, mu`talif-mukhtalif, munkar, matruk, dan maudhu’.
Surabaya, Ramadhan 1436 H/Juni 2015
Abu Zur’ah Ath-Thaybi
MANZHUMAH AL-BAIQUNIYYAH: MATAN DAN TERJEMAH
المَنْظُومَة البَيقُونِيَّة
بسم الله الرحمن الرحيم
١ - أَبْدَأُ بِالْحَمْدِ مُصَلِّياً عَلَى ... مُحَمَّدٍ خَيْرِ نَبِيٍّ أُرْسِلَا
Aku memulai dengan memuji Allâh dan bershalawat kepada Muhammad Nabi terbaik yang diutus
٢ - وَذِي مِنَ اقْسَامِ الحَدِيثِ عِدَّهْ ... وَكُلُّ وَاحِدٍ أَتَى وَحَدَّهْ
Inilah pembagian hadits yang banyak dan setiap bagian datang dengan ciri khasnya
٣ – أَوَّلُهَا الصَّحِيحُ وَهْوَ مَا اتَّصَلْ ... إسْنَادُهُ وَلَمْ يَشُذَّ أَوْ يُعَلْ
Yang pertama hadits shahih yaitu yang sanadnya bersambung tanpa adanya syadz dan ‘illat
٤ - يَرْوِيهِ عَدْلٌ ضَابِطٌ عَنْ مِثْلِهِ ... مُعْتَمَدٌ فِي ضَبْطِهِ وَنَقْلِهِ
Yang diriwayatkan dari perawi adil dan dhabit dari yang semisalnya yang diakui kedhabitan dan penukilannya
٥ - وَالْحَسَنُ الْمَعْرُوفُ طُرْقاً وَغَدَتْ ... رِجَالُهُ لاَ كَالصَّحِيحِ اشْتَهَرَتْ
Hadits hasan jalan periwayatannya terkenal tetapi para perawinya tidak seperti hadits shahih
٦ - وَكُلُّ مَا عَنْ رُتْبَةِ الْحُسْنِ قَصُرْ ... فَهْوَ الضَّعِيفُ وَهْوَ أَقْسَاماً كَثُرْ
Setiap hadits yang lebih rendah derajatnya dari hadits hasan disebuthadits dha’if dan ia banyak macamnya
٧ - وَمَا أُضِيفَ لِلنَّبِي الْمَرْفُوعُ ... وَمَا لِتَابِعٍ هُوَ الْمَقْطُوعُ
Apa yang disandarkan ke Nabi adalah hadits marfu’ dan apa yang disandarkan ke tabi’in adalah hadits maqthu’
٨ - وَالْمُسْنَدُ المُتَّصِلُ الإِسْنَادِ مِنْ ... رَاوِيهِ حَتَّى المُصْطَفَى وَلَمْ يَبِنْ
Hadits musnad adalah yang sanadnya bersambung dari para perawi hingga al-Musthafa tanpa terputus
٩ - وَمَا بِسَمْعِ كُلِّ رَاوٍ يَتَّصِلْ ... إسْنَادُهُ لِلْمُصْطَفَى فَالْمُتَّصِلْ
Hadits yang didengar semua perawi dan bersambung sanadnya hingga al-Musthafa adalah hadits muttashil
١٠ - مُسَلْسَلٌ قُلْ مَا عَلَى وَصْفٍ أَتَى ... مِثْلُ أَمَا وَاللهِ أَنْبَانِي الْفَتَى
Katakanlah, hadits musalsal adalah yang mengandung sifat tertentu seperti: Demi Allâh seorang pemuda mengabarkan kepadaku
١١ - كَذَاكَ قَدْ حَدَّثَنِيهِ قَائِمَا ... أَوْ بَعْدَ أَنْ حَدَّثَنِي تَبَسَّمَا
Begitu pula: sungguh dia mengabarkan kepadaku sambil berdiri, atau setelah mengabarkan kepadaku ia tersenyum
١٢ - عَزِيزُ مَرْوِي اثْنَيْنِ أوْ ثَلاَثَهْ ... مَشْهُورُ مَرْوِي فَوْقَ مَا ثَلَاثَهْ
Hadits ‘aziz adalah yang perawinya dua atau tiga, dan hadits masyhurperawinya lebih dari tiga
١٣ - مُعَنْعَنٌ كَعَن سَعِيدٍ عَنْ كَرَمْ ... وَمُبْهَمٌ مَا فِيهِ رَاوٍ لَمْ يُسَمْ
Hadits mu’an’an contohnya: dari Sa’id dari Karam, dan hadits mubhamadalah jika ada perawi yang tidak disebutkan namanya
١٤ - وَكُلُّ مَا قَلَّتْ رِجَالُهُ عَلاَ ... وَضِدُّهُ ذَاكَ الَّذِي قَدْ نَزَلاَ
Setiap hadits yang perawinya sedikit disebut hadits ‘ali, dan kebalikannya adalah hadits nazil
١٥ - ومَا أَضَفْتَهُ إِلَى الأَصْحَابِ مِنْ ... قَوْلٍ وَفِعْلٍ فَهْوَ مَوْقُوفٌ زُكِنْ
Apa yang disandarkan kepada para shahabat baik ucapan maupun perbuatan adalah hadits mauquf, mengertilah
١٦ - وَمُرْسَلٌ مِنْهُ الصَّحَابِيُّ سَقَطْ ... وَقُلْ غَرِيبٌ مَا رَوَى رَاوٍ فَقَطْ
Hadits mursal adalah bila perawi shahabat gugur, dan katakanlahhadits gharib itu bila perawinya hanya satu
١٧ - وَكُلُّ مَا لَمْ يَتَّصِلْ بِحَالِ ... إسْنَادُهُ مُنْقَطِعُ الأَوْصَالِ
Setiap hadits yang keadaan sanadnya tidak bersambung disebut hadits munqathi
١٨ - والُمعْضَلُ السَّاقِطُ مِنهُ اثْنَانِ ... وَمَا أَتَى مُدَلَّساً نَوعَانِ
Hadits mu’dhal adalah bila perawi yang gugur dua, dan hadits mudallasada dua macam
١٩ - اَلْأَوَّلُ: الْاَسْقَاطُ لِلشَّيْخِ وَأَنْ ... يَنْقُلَ عَمَّنْ فَوْقَهُ بِعَنْ وَأَنْ
Pertama: gurunya gugur dengan penukilan di atasnya memakai (عَنْ) dan (أَنْ)
٢٠ - وَالثَّانِ: لاَ يُسْقِطُهُ لَكِنْ يَصِفْ ... أَوْصَافَهُ بِمَا بِهِ لاَ يَنْعَرِفْ
Kedua: gurunya tidak gugur tetapi menyifatinya dengan sifat yang tidak dikenal
٢١ - وَمَا يُخَالِفْ ثِقَةٌ بِهِ الْمَلَا ... فَالشَّاذُّ وَالَمقْلُوبُ قِسْمَانِ تَلَا
Hadits tsiqah yang menyelisihi jamaah disebut hadits syadz, dan hadits maqlub ada dua macam, bacalah
٢٢ - إبْدَالُ رَاوٍ مَا بِرَاوٍ قِسْمُ ... وَقَلْبُ إسْنَادٍ لِمَتْنٍ قِسْمُ
Pertama: mengganti perawi dengan perawi lain dan kedua: membalik sanad-matan
٢٣ - وَالفَرْدُ مَا قَيَّدْتَهُ بِثِقَةِ ... أَوْ جَمْعٍ أوْ قَصْرٍ عَلَى رِوَايَةِ
Hadits fard adalah yang periwayatannya diikat dengan satu perawi tsiqah, banyak, atau terbatas
٢٤ - وَمَا بِعِلَّةٍ غُمُوضٍ أَوْ خَفَا ... مُعَلَّلٌ عِنْدَهُمُ قَدْ عُرِفَا
Hadits yang cacatnya tersembunyi atau tersamar disebut hadits mu’allalmenurut pengertian ahli hadits
٢٥ - وَذُو اخْتِلاَفِ سَنَدٍ أَوْ مَتْنِ ... مُضْطَرِبٌ عِنْدَ أُهَيْلِ الْفَنِّ
Hadits yang sanad atau matannya berbeda disebut hadits mudhtharibmenurut ahli hadits
٢٦ - وَالُمدْرَجَاتُ فِي الْحَدِيثِ مَا أَتَتْ ... مِنْ بَعْضِ أَلْفَاظِ الرُّوَاةِ اتَّصَلَتْ
Hadits mudraj adalah hadits yang tercampuri sebagian lafazh perawi
٢٧ - وَمَا رَوَى كُلُّ قَرِينٍ عَنْ أَخِهْ ... مُدَّبَّجٌ فَاعْرِفْهُ حَقًّا وَانْتَخِهْ
Setiap hadits yang diriwayatkan oleh perawi segenerasi dari saudaranya adalah hadits mudabbaj, maka ketahuilah ini dengan baik
٢٨ - مُتَّفِقٌ لَفْظاً وَخَطّاً مُتَّفِقْ ... وَضِدُّهُ فِيمَا ذَكَرْنَا المُفْتَرِقْ
Hadits yang lafazh (pengucapan) dan khat (tulisan) perawi sama disebuthadits muttafiq, dan kebalikan apa yang kami sebutkan adalah hadits muftariq
٢٩ - مُؤْتَلِفٌ مُتَّقِقُ الخَطِّ فَقَطْ ... وَضِدُّهُ مُخْتَلِفٌ فَاخْشَ الْغَلَطْ
Hadits mu`talif adalah jika hanya khat nama perawi yang sama, dan kebalikannya adalah hadits mukhtalif, maka hati-hatilah jangan salah
٣٠ - وَالْمُنْكَرُ الْفَرْدُ بِهِ رَاوٍ غَدَا ... تَعْدِيلُهُ لاَ يْحمِلُ التَّفَرُّدَا
Hadits munkar adalah yang perawinya menyendiri dan keadilannya tidak diakui saat menyendiri
٣١ - مَتْرُوكُهُ مَا وَاحِدٌ بِهِ انْفَرَدْ ... وَأَجْمَعُوا لِضَعْفِهِ فَهْوَ كَرَدْ
Hadits matruk adalah yang perawinya satu menyendiri dan mereka sepakat atas kelemahannya, sehingga ia tertolak
٣٢ - وَالكَذِبُ المُخْتَلَقُ المَصْنُوعُ ... عَلَى النَّبِي فَذلِكَ المَوْضُوعُ
Hadits dusta yang direka-reka dan dibuat-buat atas nama Nabi itulahhadits maudhu’
٣٣ - وَقَدْ أَتَتْ كَالجَوْهَرِ المَكْنُونِ ... سَمَّيْتُهَا مَنْظُومَةَ البَيْقُونِي
Sungguh nazham ini seperti mutiara yang tersimpan dan aku menamainya Manzhumah al-Baiquniyyah
٣٤ - فَوْقَ الثَّلاَثِيْنَ بِأَرْبَعٍ أَتَتْ ... أَقْسَامُهَا تَمَّتْ بِخَيْرٍ خُتِمَتْ
Berisi 34 bagian yang sempurnya dan ditutup dengan kebaikan
***
Post a Comment