HAUL ALMAGHFURLAH SYAIKHUNA WA MUROBBI RUHINA KH. ABDUL DJALIL
Mengenang sosok Hadratus Syaikh KH. Abdul
Djalil - Allah Yarham dikala hidupnya, bahwa bliau adalah orang yang sangat
mencintai ilmu, tekun dalam belajarnya. Dikisahkan oleh teman santri bliau, bahwa Syaikhuna adalah orang yang sangat
disiplin dalam belajar, tidak hanya waktu KBM, beliau selalu berangkat lebih
awal dari santri lainnya, karena beliau mempunyai tradisi menyiapkan dan
merapikan meja Kyai yang akan mengajar, juga kedisiplinan beliau yang selalu
memperdalam pelajaran yang diajarkan para kyai dengan cara muthalaah muqaranah
( belajar dengan memperbandingkan pendapat atau metode komparasi). dan ternyata tradisi
ini pun masih beliau lakukan di usia beliau yang sudah menginjak usia senja,
menjelang tahun wafat beliau.
Penulis sendiri pernah menyaksikan pada suatu
ketika, penulis diundang oleh Syaikhuna untuk suatu keperluan, sewaktu penulis
menghadap beliau di Balai ( ruang tamu ), ternyata beliau sedang muthalaah,
penulis mengamati cara belajar beliau dan akhirnya pernulis menyimpulkan, oh
pantaslah syaikhuna dapat sangat fasih dalam membahas suatu tema atau masalah
tertentu, karna Ternyata memang cara belajar beliau dengan METODE KOMPARASI
atau membandingkan penjelasan terhadap satu masalah dalam beberapa kitab
sekaligus, penulis mengamati ada sekitar 10 kitab-kitab besar yang dalam keadaan terbuka yang ditaruh di
meja dan sebagian ditaruh di kursi disamping tempat duduk beliau. Disaat usianya sudah
masuk kepala 7, Beliau masih dengan
telaten menelaah satu demi satu keterangan yang ada di dalam beberapa kitab
tersebut. Mungkin inilah pelajaran yang berharga bagi kita semua, bahwa kecintaan
beliau terhadap ilmu sangat luar biasa.
Kali ini penulis akan rilis kembali berita yang
pernah dimuat di website PBNU pada Jumat, 12 November 2010 yang isinya sebagai
berikut :
KH Abdul Jalil, tokoh ulama NU Tegal, kini telah tiada, menghadap keharibaan Allah SWT. Masyarakat Tegal, terutama warga NU merasa kehilangan tokoh ulama yang menguasai beberapa fan ilmu, dari ilmu Faraid, Falaq, Manteq, Ard dan ilmu-ilmu lain. Beliau wafat Senin (8/11) pada pukul 04.00, di salah satu rumah sakit terdekat.
Pemakaman yang dilakukan hari itu juga, pukul 15.00 dihadiri ribuan orang yang nampak memadati komplek pesantren Raudlotu Tolibin, desa Kalikangkung kecamatan Pangkah, Kabupaten Tegal, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sang pengasuh pondok pesantren dan tokoh ulama yang sangat disegani.<>
Nampak diantara para pelayat, ketua DPRD kabupaten Tegal, Rojikin AH, SH, wakil bupati, pejabat kecamatan, para alim ulama se kabupaten Tegal, para santri dan masyarakat sekitar yang nampak haru, mengiringi kepergian beliau, bahkan tak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata.
Rais Syuriah PCNU kabupaten Tegal, KH Hambali Usman yang mewakili keluarga, menyatakan, Almarhum merupakan salah satu mustasyar NU dan beliau merupakan guru besar, serta orang alim yang menguasai beberapa ilmu, istilahnya kiai multi dimensi yang merupakan sumber rujukan dalam ilmu agama.
“ Kami berharap sepeninggalan beliau, keluarganya dapat mewarisi ilmunya serta banyak orang alim, baik dari santrinya atau yang lain dapat meneruskan perjuangan Almarhum memeberikan pelajaran ilmu agama dan mencontoh kepribadian dan keteladannya yang begitu sederhana dan bersahaja dalam kehidupan walaupun sebenarnya beliau adalah orang yang kaya,” katanya.
Salah satu kerabat dekat almarhum, KH Gholib Mawardi, mengatakan, pada masa hidupnya, beliau yang lahir pada tanggal 3 Januari 1935, yang samapai dengan wafatnya berumur 75 tahun itu, marupakan kiai yang sangat mendalam dalam menguasai ilmu agama. Artinya beliau menguasai ilmu yang sangat komplek mulai dari ilmu Faroid, Mantiq, Balaghah, ilmu Falaq (astronomi) dan ilmu lain. Oleh karena itulah kepergian beliau sangat disedihkan banyak orang.
“Mautul Alim Mautul Alam, matinya seorang ulama adalah matinya alam, artinya Allah tidak akan mengambil ilmu di dunia ini kecuali dengan matinya seorang ulama. Maka jelas wafatnya KH Abdul Jalil yang merupakan seorang ulama sangat menyedihkan kita semua, karena dengan wafatnya, berarti kita kehilangan seorang figure dan sumber ilmu agama yang mendalam,” ungkapnya.
Sementara ketua DPRD kabupaten Tegal, Rojikin AH SH, kepada wartawan mengatakan, masyarakat kabupaten Tegal sangat merasakan kehilangan sosok ulama yang sangat menguasai ilmu agama dan banyak memberikan pelajaran moral kepada masyarakat kabupaten Tegal.
Dirinya berharap keluarganya bisa meneruskan jejak almarhum dalam memberikan pelajaran moral kepada masyarakat. “ Semoga segala amal baik almarhum bisa diterima Allah SWT, diampuni segala kesalahan dan yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran dalam mengahadapi cobaan hidup”, pungkasnya.
Demikian berita yang pernah dimuat di situs resmi PBNU, kita berharap haul
yang akan dilaksanakan di tahun ini akan berfaedah diantaranya :
1. 1. Mengenang pribadi ulama besar yang juga adalah guru kita sendiri yang harus
dijadikan tauladan dalam mencari ilmu, kebesaran beliau adalah hasil
daripada ketekunan beliau dalam mencari ilmu.
2. 2. Merupakan media untuk memberikan inspirasi kepada kita agar kita bisa
mencintai ilmu dengan sungguh-sungguh.
3. 3. Bangkitnya Dzurriyah untuk memulai merapatkan barisan untuk menghidupkan
kembali ruh cinta ilmunya hadratus syaikh.
4 4. Meneruskan Perjuangan beliau dan mencari keberkahan dengan mencintai dan mengikuti beliau.( AM )
Wallahu a’lam.
Post a Comment