Disamping
istilah mengenai pendapat imam syafii dan pendapat – pendapat ulama pengikut As
Syafii, ada lagi istilah lain yang khusus mengenai penyebutan tokoh-tokoh
madzhab syafii dan istilah ini sebagaimana menurut Dr. Ali Jum’ah dalam kitab Al-Madkhal
Ila Dirasati Al-Madzahib Al-fiqhiyyah adalah merupakan kesepakatan fukaha dalam
lingkup madzhab syafii mengenai persoalan tertentu diantara mereka. Diantara
istilah tersebut adalah :
Al Imam
(الامام)
: Maksudnya adalah Imam Al-Haramain Al-Juwaini, nama aslinya adalah Abdul
Malik bin Abdulllah bin Yusuf. Beliau adalah tokoh As-Syafiiyah terbesar
di Naisapur, karya beliau sangat banyak, diantaranya an-Nihayah,
Al-Burhan, Al khilaf, Al Asalib dan lain-lain, beliau wafat tahun 478
H.
Al
qadli (القاضي): maksudnya adalah Al- Qadhi Husain, yang nama aslinya
adalah Abu Ali Muhammad bin Ahmad Al-Marwazi ( W. 462 H ), beliau adalah
termasuk murid terbesarnya Imam Al qaffal, diantara karyanya adalah kitab syarh
talkhis ibnu Al-Qadhi dan syarah kitab furu’ ibnu haddad.
Al qadliyani (القاضيان) ; maksudnya adalah :
1.Al-Mawardi, nama asli beliau Ali bin Muhammad bin
habib Al-Mawardi ( W. 450 H ) , diantara karyanya beliau adalah kitab
Al-Hawi, adabu ad-Dunya wa ad-Din dan Al-Ahkamu As-Shulthaniyah dan
lain-lain.
2.Ar- Rauyani, nama asli beliau adalah Abdul Wahid bin Ismail
bin Ahmad Al-Rauyani ( W. 501 H). Diantara karya beliau adalah kitab Al-Bahr,
Al-Kafi, Al-Hilyah.
As Syaikhani ( الشيخان) : maksudnya adalah:
1.Ar-Rafi’i, nama asli beliau adalah Abdul Karim
Muhammad bin Abdul Karim bin Al-Fadl bin Al Husain bin Al-Hasan Abu Al-Qasim
Al-Qazwini, diantara karya beliau adalah kitab Al-Aziz syarah Kitab Al-Wajiz
karya Imam Al-Ghazali, dan kitab Al-
Muharrar, beliau wafat pada tahun 634 H.
2.An- Nawawi, nama asli beliau adalah Yahya Bin Syarf Bin
Mury Bin Hasan Bin Husain Bin Jum’ah Bin Hizam Abu Zakaria, An-Nawawi memiliki
banyak karangan yang bermanfaat diantaranya adalah Ar-Raudhah, Alminhaj, Al-
Majmu’ Syarah Al – Muhadzab, syarah muslim at-tahqiq dan lain-lain. Beliau wafat
tahun 677 H. Usia beliau 45 tahun.
As Syuyukh( الشسوخ) : maksudnya adalah Imam
An-Nawawi, Ar-Rafi’I dan Taqiyuddin Ali bin Abdul Kafi as-Subkiy, beliau merupakan
maha guru pada masanya. Beliau wafat pada tahun 756 H.
As Syarih ( الشارح) : maksudnya jika di itlakkan
(tampa pengkaitan) dan dima’rifahkan (dengan alif lam) atau الشارح المحقق
maka maksudnya adalah jalaluddin Al-Mahali Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim
pensyarah kitab Al-Minhaj karangan An-Nawawi dan Al-Mahalli juga mengarang
banyak kitab yang sangat bermanfaat yang membuktikan bahwa hatinya seperti
intan yang bersinar-sinar. Wafat pada tahun 864 H. namun dalam kitab
syarhul irsyad karangan Ibnu Al-Maziy mengatakan bahwa jika diitlakkan
kata الشارح maka maksudnya adalah Al-Jaujari Muhammad bin Abdul Mun’im
Al-Qahiri syamsuddin, dan sebagian dari peninggalan beliau adalah kitab
syarah Al-Irsyad dan Tashilul Masalik ila Umdatul Malik li ibni Al-naqib,
wafat pada tahun 889 H.
Syarih ( شارح) : jika digunakan dengan kata yang nakirah (tanpa alif
lam) maka maksudnya adalah salah satu dari pensyarah kitab apa saja
sebagaimana tujuan pemakaian dari kata nakirah dan tidak ada beda antara
kitab tuhfatul muhtaj dan lainnya, hal ini berlawanan dengan sebagian
orang yang mengatakan bahwa maksud dari kata tersebut adalah Imam syuhbah.
Syaikhuna, As Syaikh, Syaikul Islam ( شيخنا, الشيخ, شيخ الاسلام
), maka
maksudnya adalah Zakaria bin Muhammad bin Ahmad Al-Anshari beliau memiliki
sangat banyak kitab yang cukup membuktikan kebesarannya. Wafat tahun 926
H.
Syaikhi ( شيخي) : jika yang menggunakan istilah
ini adalah Al-Khatib Syarbini maka maksudnya adalah Asy-Syihab Ahmad bin
Ahmad Ar-Ramli yang wafat pada tahun 971 h. dan Asy-Syibah juga
dimaksudkan oleh Al- Jamal Ar-Ramli ketika menggunakan kata الوالد
seperti perkataannya افتى به الوالد.
Abal
Abbas (ابا العباس), jika yang
mengatakannya Syaikh Ishak As-Syairazi dalam kitab المهذب maka
maksudnya adalah Ahmad bin Suraij –dibaca dengan sin dan jim yang
ditashghirkan- Al-Baghdadi, beliau adalah guru para ulama Asy-Syafi’iyah
pada masanya. Meninggal di Bagdad tahun 306 H pada umurnya yang ke 56.
Jika Asy-Syairazi bermaksud Imam Abu Abbas bin Al-Qash maka beliau akan
menambahkan kait dan Abu Abbas bi Al-Qash adalah Ahmad At-Thabari yang
berguru kepada ibnu Suraij. Ahmad At-Thabari wafat pada tahun 335 H. dan
maksud dari Al-Qash adalah orang yang selalu mengingatkan tentang qishash.
Aba Ishaq ( ابا
اسحاق), jika Asy-Syairazi
menggunakannya dalam kitab المهذبmaka
maksudnya adalah Al-Marwazi yaitu Ibrahim bin Muhammad murid ibnu Suraij.
Beliau adalah tempat rujukan ilmu di Bagdad. Meninggal tahun 340 H. Imam
An-Nawawi berkata “Asy-Syairazi tidak pernah menyebutkan nama aba Ishaq
Al-Isfaraini dalam kitabnya Al-Muhazzab.
Aba Said ( ابا
سعيد),jika Asy-Syairazi mengatakannya dalam
kitab Al-Muhazzab maka maksudnya adalah Al-Istakhriy yaitu Abu Sa’id
Al-Hasan bin Ahmad, beliau dan ibnu Suraij adalah guru para ulama
Asy-Syafi’iyah di Bagdad. Al-Istakhriy wafat pada tahun 328 H.
Abu Hamid ( ابو
حامد), Asy-Syairazi mengunakannya
untuk dua orang dalam kitab Al-Muhazzab yaitu: A. Al-Qadhi Abu hamid
Al-Marwazi Ahmad bin Basyar bin Amir. Wafat pada tahun 362 H. B.
Asy-Syaikh Abu Hamid Al-Isfaraini yaitu Ahmad bin Muhammad yang wafat pada
tahun 406 H. Imam An-Nawawi berkata setelah menyebutkan nama keduanya “
akan tetapi keduanya didatangkan dengan memakai kait dengan Al-Qadhi dan
Asy-Syaikh maka tidak akan tersalah. Dan tidak disebutkan oleh
Asy-Syairazi dalam kitab Al-Muhazzah yang bernama Abu Hamid selain dua
orang tersebut tidak dari kalangan ashab atau lainnya.
Abu Hamid ( ابو القاسم), jika Asy-Syairazi
menyebutkannya dalam kita Al-Muhazzab maka maksudnya ada 4 orang yaitu
Al-Anmathi, Ad-Daraki, Ibnu kaj dan Ash-Shaimuri. Dan tidak ditemukan
dalam kitab Al-Muhazzab kata Abu Al-Qasim selain 4 orang tersebut.
Abu Thayyib ( ابو الطيب ), jika Asy-Syairazi menyebutnya dalam kitab
Al-Muhazzab maka maksudnya dua orang dari fuqaha Asy-Syafi’iyah yaitu:
Ibnu Salmah dan Al-Qadhi Abu Ath-Thaib guru Asy-Syairazi. Nama Keduanya
ditulis setelah kata Abu Thaib (disifati).
Ar-Rabi’( الربيع ),jika
Asy-Syairazi menyebutkannya dalam kitab Al-Muhazzab maka maksudnya adalah
Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al-Muradi murid Imam Asy-Syafi’i sekaligus
sahabatnya. Asy-Syairazi tidak menyebutkan nama Ar-Rabi’ selain ibnu
Sulaiman Al-Muradi dalam kitabnya Al- Muhazzab kecuali Ar-Rabi’ bin
Sulaiman Al-jizi , itupun dalam masalah menyucikan kulit binatang.
Al-Qaffal (القفال), Imam An-Nawawi berkata “jika
aku menggunakan kata Al-Qaffal secara mutlak dalam kitab Asy-Syarh (majmu’
syarh Al-Muhazzab) maka maksudku adalah Al-Marwazi karena dialah yang
paling populer sebagai periwayat pendapat mazhab bahkan beliau adalah
tempat rujukan ilmu di khurasan. Adapun Asy-Syasyi maka penyebutan namanya
lebih sedikit dibandingkan Al-Marwazi dalam meriwayat pendapat mazhab.
Maka jika aku menghendaki Asy-Syasyi maka aku akan mengkaitnya.
Al – Muhammadun Al Arba’ah (المحمدون الاربعة), maksudnya adalah empat orang
Muhammad yaitu:
1.Muhammad bin nasir Abu Abdillah Al-Marwazi yang wafat
pada tahun 294 H.
2.Muhammad bin Ibrahim bin Al-Munzir yang wafat pada
tahun 309 atau 310 H.
3.Muhammad bin Jarir At-Thabari yang wafat pada tahun
310 H.
4.Muhammad bin Ishak bin Khuzaimah yang wafat pada tahun
311 H.
Keempat
Muhammad ini telah mencapai martabat mujtahid mutlak maka sekalipun ada
pendapat mereka terkadang berbeda dengan Imam Asy-Syafi’i dalam beberapa
masalah dan itupun sangat jarang maka mereka masih dianggap kedalam ulama
mazhab Asy-Syafi’iyah dan mereka masih mengeluarkan hukum menggunakan ushul
fiqh yang di rumuskan oleh Imam Asy-Syafi’i.
Al Mutaqaddimun ( المتقدمون )¸ maksudnya adalah Mereka
yang pertama meriwayatkan perkataan pendapat Imam Asy-Syafi’i dan jika
dilihat dari segi zaman mereka adalah ulama yang hidup dalam abad ke 4,menurut
istilah Assyafiiyah Al- Mutaqaddimun disebut Ashab Alwujuh. dikatakan
mereka sebagai mutaqaddimun karena masa hidup mereka dekat dengan kurun
orang yang diramal oleh nabi tentang kebaikannya.
Jika
Imam Al-Fakhr Ar-Razi menggunakan kata الاصحا ب maka disini tidak ada kejelasan tetang
siapa yang dimaksud. Karena tidak diketahui apakah yang dimaksud dengan istilah
ini ashhab Imam Asy-Syafi’i atau ashhab Imam Al-Asy’ari. Sebab dari
ketidak jelasan ini adalah karena Imam Al-Fakhr Ar-Razi adalah Asy-Syafi’iyah
dan juga Al-Asy’ariyah. Maka ketika itu boleh jadi yang dimaksud adalah Asy-Syafi’iyah
atau Al-Asy’ariyah maka sulit untuk ditentukan kecuali jika Al-Fakhr Ar-Razi
menjelaskan dengan maksudnya atau jika Al-Fakhr Ar-Razi menyebutkannya dalam
pembahasan ilmu kalam maka diketahui bahwa maksudnya adalah Ashhab Asy-Sya’irah
atau dalam pembahasan fiqh maka maksudnya adalah Ashhab Asy-Syafi’iyah. Namun
jika ia menyebutnya dalam pembahasan ilmu fiqh sekaligus ilmu kalam maka maksud
dari ashhab tersebut sulit untuk ditentukan.
Al Mutaakhirun ( المتأخرون), maksudnya adalah ulama yang
hidup setelah abad ke 4, namun juga ada ditujukan kepada ulama yang datang
setelah Syaikhani; Imam An-Nawawi dan Ar-Rafi’i.
Post a Comment