Selamat Datang di Portal Pendidikan

ISTILAH MADHAB SYAFII #2



ISTILAH MADHAB SYAFII #2

 

Disamping istilah mengenai pendapat imam syafii dan pendapat – pendapat ulama pengikut As Syafii, ada lagi istilah lain yang khusus mengenai penyebutan tokoh-tokoh madzhab syafii dan istilah ini sebagaimana menurut Dr. Ali Jum’ah dalam kitab Al-Madkhal Ila Dirasati Al-Madzahib Al-fiqhiyyah adalah merupakan kesepakatan fukaha dalam lingkup madzhab syafii mengenai persoalan tertentu diantara mereka. Diantara istilah tersebut adalah :


  1.  Al Imam (الامام) : Maksudnya adalah Imam Al-Haramain Al-Juwaini, nama aslinya adalah Abdul Malik bin Abdulllah bin Yusuf. Beliau adalah tokoh As-Syafiiyah terbesar di Naisapur, karya beliau sangat banyak, diantaranya an-Nihayah, Al-Burhan, Al khilaf, Al Asalib dan lain-lain, beliau wafat tahun 478 H.

  2.  Al qadli (القاضي): maksudnya adalah Al- Qadhi Husain, yang nama aslinya adalah Abu Ali Muhammad bin Ahmad Al-Marwazi ( W. 462 H ), beliau adalah termasuk murid terbesarnya Imam Al qaffal, diantara karyanya adalah kitab syarh talkhis ibnu Al-Qadhi dan syarah kitab furu’ ibnu haddad.

  3. Al qadliyani (القاضيان) ; maksudnya adalah :

1.      Al-Mawardi, nama asli beliau Ali bin Muhammad bin habib Al-Mawardi ( W. 450 H ) , diantara karyanya beliau adalah kitab Al-Hawi, adabu ad-Dunya wa ad-Din dan Al-Ahkamu As-Shulthaniyah dan lain-lain.

2.      Ar- Rauyani, nama asli beliau adalah Abdul Wahid bin Ismail bin Ahmad Al-Rauyani ( W. 501 H). Diantara karya beliau adalah kitab Al-Bahr, Al-Kafi, Al-Hilyah.

  1. As Syaikhani (  الشيخان) : maksudnya adalah:

1.      Ar-Rafi’i, nama asli beliau adalah Abdul Karim Muhammad bin Abdul Karim bin Al-Fadl bin Al Husain bin Al-Hasan Abu Al-Qasim Al-Qazwini, diantara karya beliau adalah kitab Al-Aziz syarah Kitab Al-Wajiz karya  Imam Al-Ghazali, dan kitab Al- Muharrar, beliau wafat pada tahun 634 H.

2.      An- Nawawi, nama asli beliau adalah Yahya Bin Syarf Bin Mury Bin Hasan Bin Husain Bin Jum’ah Bin Hizam Abu Zakaria, An-Nawawi memiliki banyak karangan yang bermanfaat diantaranya adalah Ar-Raudhah, Alminhaj, Al- Majmu’ Syarah Al – Muhadzab, syarah muslim at-tahqiq dan lain-lain. Beliau wafat tahun 677 H. Usia beliau 45 tahun.

  1. As Syuyukh( الشسوخ ) : maksudnya adalah Imam An-Nawawi, Ar-Rafi’I dan Taqiyuddin Ali bin Abdul Kafi as-Subkiy, beliau merupakan maha guru pada masanya. Beliau wafat pada tahun 756 H.

  2. As Syarih ( الشارح ) : maksudnya jika di itlakkan (tampa pengkaitan) dan dima’rifahkan (dengan alif lam) atau الشارح المحقق maka maksudnya adalah jalaluddin Al-Mahali Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim pensyarah kitab Al-Minhaj karangan An-Nawawi dan Al-Mahalli juga mengarang banyak kitab yang sangat bermanfaat yang membuktikan bahwa hatinya seperti intan yang bersinar-sinar. Wafat pada tahun 864 H. namun dalam kitab syarhul irsyad karangan Ibnu Al-Maziy mengatakan bahwa jika diitlakkan kata الشارح maka maksudnya adalah Al-Jaujari Muhammad bin Abdul Mun’im Al-Qahiri syamsuddin, dan sebagian dari peninggalan beliau adalah kitab syarah Al-Irsyad dan Tashilul Masalik ila Umdatul Malik li ibni Al-naqib, wafat pada tahun 889 H.

  3. Syarih (  شارح) : jika digunakan dengan kata yang nakirah (tanpa alif lam) maka maksudnya adalah salah satu dari pensyarah kitab apa saja sebagaimana tujuan pemakaian dari kata nakirah dan tidak ada beda antara kitab tuhfatul muhtaj dan lainnya, hal ini berlawanan dengan sebagian orang yang mengatakan bahwa maksud dari kata tersebut adalah Imam syuhbah.

  4. Syaikhuna, As Syaikh, Syaikul Islam ( شيخنا , الشيخ , شيخ الاسلام ), maka maksudnya adalah Zakaria bin Muhammad bin Ahmad Al-Anshari beliau memiliki sangat banyak kitab yang cukup membuktikan kebesarannya. Wafat tahun 926 H.

  5. Syaikhi ( شيخي ) : jika yang menggunakan istilah ini adalah Al-Khatib Syarbini maka maksudnya adalah Asy-Syihab Ahmad bin Ahmad Ar-Ramli yang wafat pada tahun 971 h. dan Asy-Syibah juga dimaksudkan oleh Al- Jamal Ar-Ramli ketika menggunakan kata الوالد seperti perkataannya افتى به الوالد.

  6.  Abal Abbas (ابا العباس),  jika yang mengatakannya Syaikh Ishak As-Syairazi dalam kitab المهذب maka maksudnya adalah Ahmad bin Suraij –dibaca dengan sin dan jim yang ditashghirkan- Al-Baghdadi, beliau adalah guru para ulama Asy-Syafi’iyah pada masanya. Meninggal di Bagdad tahun 306 H pada umurnya yang ke 56. Jika Asy-Syairazi bermaksud Imam Abu Abbas bin Al-Qash maka beliau akan menambahkan kait dan Abu Abbas bi Al-Qash adalah Ahmad At-Thabari yang berguru kepada ibnu Suraij. Ahmad At-Thabari wafat pada tahun 335 H. dan maksud dari Al-Qash adalah orang yang selalu mengingatkan tentang qishash.

  7. Aba Ishaq (  ابا اسحاق), jika Asy-Syairazi menggunakannya dalam kitab المهذب maka maksudnya adalah Al-Marwazi yaitu Ibrahim bin Muhammad murid ibnu Suraij. Beliau adalah tempat rujukan ilmu di Bagdad. Meninggal tahun 340 H. Imam An-Nawawi berkata “Asy-Syairazi tidak pernah menyebutkan nama aba Ishaq Al-Isfaraini dalam kitabnya Al-Muhazzab.

  8. Aba Said (  ابا سعيد),  jika Asy-Syairazi mengatakannya dalam kitab Al-Muhazzab maka maksudnya adalah Al-Istakhriy yaitu Abu Sa’id Al-Hasan bin Ahmad, beliau dan ibnu Suraij adalah guru para ulama Asy-Syafi’iyah di Bagdad. Al-Istakhriy wafat pada tahun 328 H.

  9. Abu Hamid (  ابو حامد), Asy-Syairazi mengunakannya untuk dua orang dalam kitab Al-Muhazzab yaitu: A. Al-Qadhi Abu hamid Al-Marwazi Ahmad bin Basyar bin Amir. Wafat pada tahun 362 H. B. Asy-Syaikh Abu Hamid Al-Isfaraini yaitu Ahmad bin Muhammad yang wafat pada tahun 406 H. Imam An-Nawawi berkata setelah menyebutkan nama keduanya “ akan tetapi keduanya didatangkan dengan memakai kait dengan Al-Qadhi dan Asy-Syaikh maka tidak akan tersalah. Dan tidak disebutkan oleh Asy-Syairazi dalam kitab Al-Muhazzah yang bernama Abu Hamid selain dua orang tersebut tidak dari kalangan ashab atau lainnya.

  10. Abu Hamid ( ابو القاسم ), jika Asy-Syairazi menyebutkannya dalam kita Al-Muhazzab maka maksudnya ada 4 orang yaitu Al-Anmathi, Ad-Daraki, Ibnu kaj dan Ash-Shaimuri. Dan tidak ditemukan dalam kitab Al-Muhazzab kata Abu Al-Qasim selain 4 orang tersebut.

  11. Abu Thayyib ( ابو الطيب ),  jika Asy-Syairazi menyebutnya dalam kitab Al-Muhazzab maka maksudnya dua orang dari fuqaha Asy-Syafi’iyah yaitu: Ibnu Salmah dan Al-Qadhi Abu Ath-Thaib guru Asy-Syairazi. Nama Keduanya ditulis setelah kata Abu Thaib (disifati).

  12. Ar-Rabi’( الربيع ),  jika Asy-Syairazi menyebutkannya dalam kitab Al-Muhazzab maka maksudnya adalah Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al-Muradi murid Imam Asy-Syafi’i sekaligus sahabatnya. Asy-Syairazi tidak menyebutkan nama Ar-Rabi’ selain ibnu Sulaiman Al-Muradi dalam kitabnya Al- Muhazzab kecuali Ar-Rabi’ bin Sulaiman Al-jizi , itupun dalam masalah menyucikan kulit binatang.

  13. Al-Qaffal (القفال ), Imam An-Nawawi berkata “jika aku menggunakan kata Al-Qaffal secara mutlak dalam kitab Asy-Syarh (majmu’ syarh Al-Muhazzab) maka maksudku adalah Al-Marwazi karena dialah yang paling populer sebagai periwayat pendapat mazhab bahkan beliau adalah tempat rujukan ilmu di khurasan. Adapun Asy-Syasyi maka penyebutan namanya lebih sedikit dibandingkan Al-Marwazi dalam meriwayat pendapat mazhab. Maka jika aku menghendaki Asy-Syasyi maka aku akan mengkaitnya.

  14. Al – Muhammadun Al Arba’ah (المحمدون الاربعة), maksudnya adalah empat orang Muhammad yaitu:

1.      Muhammad bin nasir Abu Abdillah Al-Marwazi yang wafat pada tahun 294 H.

2.      Muhammad bin Ibrahim bin Al-Munzir yang wafat pada tahun 309 atau 310 H.

3.      Muhammad bin Jarir At-Thabari yang wafat pada tahun 310 H.

4.      Muhammad bin Ishak bin Khuzaimah yang wafat pada tahun 311 H.

Keempat Muhammad ini telah mencapai martabat mujtahid mutlak maka sekalipun ada pendapat mereka terkadang berbeda dengan Imam Asy-Syafi’i dalam beberapa masalah dan itupun sangat jarang maka mereka masih dianggap kedalam ulama mazhab Asy-Syafi’iyah dan mereka masih mengeluarkan hukum menggunakan ushul fiqh yang di rumuskan oleh Imam Asy-Syafi’i.

  1. Al Mutaqaddimun ( المتقدمون )¸ maksudnya adalah Mereka yang pertama meriwayatkan perkataan pendapat Imam Asy-Syafi’i dan jika dilihat dari segi zaman mereka adalah ulama yang hidup dalam abad ke 4,menurut istilah Assyafiiyah Al- Mutaqaddimun disebut Ashab Alwujuh. dikatakan mereka sebagai mutaqaddimun karena masa hidup mereka dekat dengan kurun orang yang diramal oleh nabi tentang kebaikannya. 

Jika Imam Al-Fakhr Ar-Razi menggunakan kata الاصحا ب maka disini tidak ada kejelasan tetang siapa yang dimaksud. Karena tidak diketahui apakah yang dimaksud dengan istilah ini ashhab Imam Asy-Syafi’i atau ashhab Imam Al-Asy’ari. Sebab dari ketidak jelasan ini adalah karena Imam Al-Fakhr Ar-Razi adalah Asy-Syafi’iyah dan juga Al-Asy’ariyah. Maka ketika itu boleh jadi yang dimaksud adalah Asy-Syafi’iyah atau Al-Asy’ariyah maka sulit untuk ditentukan kecuali jika Al-Fakhr Ar-Razi menjelaskan dengan maksudnya atau jika Al-Fakhr Ar-Razi menyebutkannya dalam pembahasan ilmu kalam maka diketahui bahwa maksudnya adalah Ashhab Asy-Sya’irah atau dalam pembahasan fiqh maka maksudnya adalah Ashhab Asy-Syafi’iyah. Namun jika ia menyebutnya dalam pembahasan ilmu fiqh sekaligus ilmu kalam maka maksud dari ashhab tersebut sulit untuk ditentukan.

  1. Al Mutaakhirun ( المتأخرون ), maksudnya adalah ulama yang hidup setelah abad ke 4, namun juga ada ditujukan kepada ulama yang datang setelah Syaikhani; Imam An-Nawawi dan Ar-Rafi’i.


 

Share this post :

Post a Comment

bisnis online

Statistik Blog

Cara Membuat Situs Iklan Baris
 
Support : dzulAceh | DownloadRPP | BerintaNanggroe
Copyright © 2015. MA RAUDLOTUT THOLIBIN - All Rights Reserved
Template by Cara Gampang Modified by dzulAceh
Proudly powered by Blogger